Sabtu, 18 Oktober 2014

Kisah Riwayat Hidup Chairul Tanjung Si Anak Singkong

KISAH HIDUP CHAIRUL TANJUNG SI ANAK SINGKONG

Chairul Tanjung lahir di Jakarta, 16 Juni 1962 dalam keluarga yang sederhana. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama di sebuah surat kabar kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya.  Pengusaha sukses asal indonesia ini dikenal luas sebagai pendiri sekaligus pemimpin, CT Corp (sebelum 1 Desember 2011 bernama Para Group)
chairul-tanjung
Sejarah Singkat Kehidupan Chairul Tanjung
Riwayat Pendidikan
Berikut selengkapnya latar belakang pendidikan seorang Chairul Tanjung.
  • SD Van Lith, Jakarta (1975)
  • SMP Van Lith, Jakarta (1978)
  • SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
  • Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
  • Executive IPPM (MBA; 1993)
Kisah Hidup Perjalan Chairul Tanjung Si Anak Singkong telah ditulis dalam sebuah buku yang berjudul “si anak singkong” buku ini mengisahkan tentang perjalanan hidup chairul tanjung dari kecil hingga sukses seperti saat ini. Buku setebal 360 halaman yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas (PBK) ini disusun oleh wartawan Kompas Tjahja Gunawan Adiredja. Buku ini diberi kata pengantar oleh Jakob Oetama, Pendiri dan Pemimpin Umum Harian Kompas,
Buku yang merupakan kisah perjalanan hidup seorang pengusaha sukses di negeri ini. Chairul Tanjung, adalah pemilik beberapa perusahaan besar seperti stasiun televisi swasta ( Trans TV), Trans Studio, hotel, bank, dan terakhir  kabarnya menjadi salah salah satu pembeli 10% saham perusahaan penerbangan papan atas Indonesia ( Garuda ) dsb dll.
Untuk menuliskan ekstrak sebuah buku setebal 384 halaman tentu tidak cukup mudah. Namun di sini saya ingin berbagi sedikit kisah yang semoga bermanfaat bagi Anda yang belum sempat membaca buku tersebut ( sejujurnya, saya berharap sahabat semua menyempatkan untuk membacanya suatu saat nanti). Maka, saya coba menuangkan beberapa kenangan masa kanak-kanak hingga masa kuliah saja, segera setelah saya selesai membacanya, hari ini.
Chairul Tanjung kecil melalui hari-hari penuh keceriaan sebagai anak pinggiran kota Metropolitan. Bermain bersama teman-teman dengan membuat pisau dari paku yang digilaskan di roda rel dekat rumahnya di Kemayoran, adalah kegiatan seru yang menyenangkan. Juga bersepeda beramai-ramai di akhir pekan ke kawasan Ancol, sambil jajan penganan murah, buah lontar.
Kelas 1 hingga kelas 2 SD sekolah diantar jemput oleh Kak Ana, seorang sanak keluarga dari Sibolga, dengan naik oplet. Selanjutnya kelas 3 SD sudah bisa pulang-pergi sekolah sendiri.
Saat usia SMP, Bapaknya ( Abdul Gafar Tanjung ) yang saat itu telah mempunyai percetakan, koran, transportasi dll gulung tikar dan dinyatakan pailit oleh pemerintah karena idealismenya yang bertentangan dengan pemerintah yang berkuasa saat itu ( Soeharto). Sang ayah adalah Ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) Ranting Sawah Besar. Semua koran Bapaknya dibredel. Semua aset dijual hingga tak memiliki rumah satu pun.
Mungkin demi gengsi, di awal-awal, Bapaknya menyewa sebuah losmen di kawasan Kramat Raya, Jakarta untuk tinggal mereka sekeluarga. Hanya satu kamar, dengan kamar mandi di luar yang kemudian dihuni 8 orang. Kedua orang tua Chairul, dan 6 orang anaknya, termasuk Chairul sendiri.
Tidak kuat terus-menerus membayar sewa losmen, mereka kemudian memutuskan pindah ke daerah Gang Abu, Batutulis. Salah satu kantong kemiskinan di Jakarta waktu itu. Rumah tersebut adalah rumah nenek Chairul, dari ibundanya, Halimah.
Ibunya adalah sosok yang jarang sekali mengeluhkan kondisi, sesulit apapun keadaan keluarga. Namun saat itu, Chairul melihat raut wajah ibunya sendu, tidak ceria dan tampak lelah. Setelah ditanya, lebih tepatnya didesak Chairul, Ibunya baru berucap : ”Kamu punya sedikit uang, Rul? Uang ibu sudah habis dan untuk belanja nanti pagi sudah tidak ada lagi. Sama sekali tidak ada”.
( Tidak diceritakan lebih jelas akhirnya mendapat solusi dari mana, namun kita bisa tahu bahwa di usia SMP, Chairul sudah menyadari bagaimana kesulitan orang tuanya, bahkan untuk makan sehari-hari. Dan Ibunya adalah sosok yang sangat tabah menjalani kerasnya kehidupan).
Setamat kuliah, Chairul berekan dengan orang lain dalam membangun sebuah pabrik sepatu. Setelah 3 bulan awal dimulainya pabrik tersebut dilalui dengan terlunta-lunta dengan tanpa pesanan. Disaat pabrik terancam bangkrut, datanglah pesanan sendal dari luar negeri sejumlah 12.000 pasang dengan estimasi 6.000 pasang dikirim awal. Dan berubahlah pabrik tersebut dari pabrik sepatu menjadi pabrik sendal. Saat melihat hasil kerja pabrik tersebut, pihak pemesan merasa tertarik dan langsung melakukan pesanan kembali bahkan mencapai angka 240.000 pasang padahal yang awalnya 12.000 pasang tadi masih 6.000 pasang yang dikirim. Mulailah pabrik tersebut berkembang. Setelah beberapa lama akhirnya Chairul memutuskan berhenti berekan dan mulai membangun bisnis dengan modal pribadi dan menjelma menjadi pengusaha yang mandiri.
Pada tahun 1994, Chairul resmi meminang gadis pujaannya yaitu Anita yang juga merupakan adik kelasnya sewaktu kuliah. Dan pada tahun 1996, Chairul memperoleh berkah yang berlimpah karena pada tahun tersebut lahirlah anak pertamanya dan bersamaan dengan diputuskannya Chairul sebagai pemilik dari Bank Mega.
Chairul Tanjung dikenal sebagai pengusaha yang agresif, ekspansi usahanya merambah segala bidang, mulai perbankan dengan bendera Bank Mega Group, pertelivisian Trans TV dan Trans 7,hotel dengan bendera The Trans, di bidang supermarket, CT (panggilan akrab Chairul Tanjung) mengakuisisi Carrefour, pesawat terbang, hingga bisnis hiburan TRANS STUDIO, dan bisnis lainnya.
Chairul Tanjung
Riwayat kehidupan CT kecil bisa dikatakan terlahir dari keluarga cukup berada kala itu. Dia mempunyai enam saudara kandung. A.G. Tanjung, ayahnya, adalah mantan wartawan pada era Orde Lama dan pernah menerbitkan surat kabar dengan oplah kecil.
Namun, ketika terjadi pergantian era pemerintahan, usaha ayahnya itu tutup karena ayahnya mempunyai pemikiran yang berseberangan dengan penguasa politik saat itu. Keadaan tersebut memaksa kedua orang tuanya menjual rumah dan harus rela menjalani hidup seadanya. Mereka pun kemudian menyewa sebuah losmen dengan kamar-kamar yang sempit.
Kondisi ekonomi keluarganya yang sulit membuat orang tuanya tidak sanggup membayar uang kuliah Chairul yang waktu itu hanya sebesar Rp75.000. “Tahun 1981 saya diterima kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (UI). Uang masuk ini dan itu total Rp75.000. Tanpa saya ketahui, secara diam-diam ibu menggadaikan kain halusnya ke pegadaian untuk membayar uang kuliah,” katanya lirih.
Melihat pengorbanan sang ibu, ia lalu berjanji tidak ingin terus-menerus menjadi beban orang tua. Sejak saat itu, ia tidak akan meminta uang lagi kepada orang tuanya. Ia bertekad akan mencari akal bagaimana caranya bisa membiayai hidup dan kuliah.
CT pria kelahiran Jakarta, 18 Juni 1962 pada awalnya memulai bisnis kecil-kecilan. Dia bekerjasama dengan pemilik mesin fotokopi, dan meletakkannya di tempat strategis yaitu di bawah tangga kampus. Mulai dari berjualan buku kuliah stensilan, kaos, sepatu, dan aneka barang lain di kampus dan kepada teman-temannya. Dari modal usaha itu, ia berhasil membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di daerah Senen Raya, Jakarta. Sayang, karena sifat sosialnya – yang sering memberi fasilitas kepada rekan kuliah, serta sering menraktir teman – usaha itu bangkrut.
Memang terbilang terjal jalan yang harus ditempuh Chairul Tanjung sebelum menjadi orang sukses seperti sekarang ini. Kepiawaiannya membangun jaringan bisnis telah memuluskan perjalanan bisnisnya. Salah satu kunci sukses dia adalah tidak tanggung-tanggung dalam melangkah.
Menurut penuturan Chairul, gedung tua Fakultas Kedokteran UI dulu belum menggunakan lift. Dari lantai satu hingga lantai empat masih menggunakan tangga. Lewat ruang kosong di bawah tangga ini, Chairul muda melihat peluang yang bisa dimanfaatkannya untuk menghasilkan uang.
“Nah, kebetulan ada ruang kosong di bawah tangga. Saya lalu berpikir untuk bisa memanfaatkannya sebagai tempat fotokopi. Tapi, masalahnya, saya tidak mempunyai mesin fotokopi. Uang untuk membeli mesin fotokopi pun tidak ada,” tuturnya.
Dia pun lantas mencari akal dengan mengundang penyandang dana untuk menyediakan mesin fotokopi dan membayar sewa tempat. Waktu itu ia hanya mendapat upah dari usaha foto kopi sebesar Rp2,5 per lembar. “Sedikit ya. Tapi, karena itu daerah kampus, dalam hal ini mahasiswa banyak yang fotokopi, maka jadilah keuntungan saya lumayan besar,” katanya sambil melempar senyum.
Tidak hanya sampai di situ, ia pun terus berusaha mengasah kemampuannya dalam berbisnis. Usaha lain, seperti usaha stiker, pembuatan kaos, buku kuliah stensilan, hingga penjualan buku bekas dicobanya. Usai menyelesaikan kuliah, Chairul memberanikan diri menyewa kios di daerah Senen, Jakarta Pusat, dengan harga sewa Rp1 juta per tahun.
Kios kecil itu dimanfaatkannya untuk membuka CV yang bergerak di bidang penjualan alat-alat kedokteran gigi. Sayang, usaha tersebut tidak berlangsung lama karena kios tempat usahanya lebih sering dijadikan tempat berkumpul teman-temannya sesama aktivis. “Yang nongkrong lebih banyak ketimbang yang beli,” kata mahasiswa teladan tingkat nasional 1984-1985 ini.
Selang berapa tahun, ia mencoba bangkit dan melangkah lagi dengan menggandeng dua temannya mendirikan PT Pariarti Shindutama yang memproduksi sepatu.
Ia mendapatkan kredit ringan dari Bank Exim sebesar Rp150 juta. Kepiawaiannya membangun jaringan bisnis membuat sepatu produksinya mendapat pesanan sebanyak 160.000 pasang dari pengusaha Italia.
Bisnisnya terus berkembang. Ia mulai mencoba merambah ke industri genting, sandal, dan properti. Namun, di tengah usahanya yang sedang merambat naik, tiba-tiba dia terbentur perbedaan visi dengan kedua rekannya. Ia pun memutuskan memilih mundur dan menjalankan sendiri usahanya.
Memang tidak jaminan, seseorang yang berkarier sesuai dengan latar belakang pendidikannya akan sukses. Kenyataannya tidak sedikit yang berhasil justru setelah mereka keluar dari jalur.
“Modal dalam usaha memang penting, tapi mendapatkan mitra kerja yang andal adalah segalanya. Membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas dalam menjalankan bisnis,” ujar Chairul Tanjung yang lebih memilih menjadi seorang pengusaha ketimbang seorang dokter gigi biasa.
Dan pilihannya untuk menjadi pengusaha menempatkan CT sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai 450 juta dolar AS. Sebuah prestasi yang mungkin tak pernah dibayangkannya saat memulai usaha kecil-kecilan, demi mendapat biaya kuliah, ketika masih kuliah di UI dulu.
Hal itulah yang barangkali membuat Chairul Tanjung selalu tampil apa adanya, tanpa kesan ingin memamerkan kesuksesannya. Selain itu, rupanya ia pun tak lupa pada masa lalunya. Karenanya, ia pun kini getol menjalankan berbagai kegiatan sosial. Mulai dari PMI, Komite Kemanusiaan Indonesia, anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia dan sebagainya. “Kini waktu saya lebih dari 50% saya curahkan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan,” ungkapnya.
Kini Grup Para mempunyai kerajaan bisnis yang mengandalkan pada tiga bisnis inti. Pertama jasa keuangan seperti Bank Mega, Asuransi Umum Mega, Aanya yaitu bisnis televisi, TransTV. Pada bisnis pertelevisian ini, ia juga dikenal berhasil mengakuisisi televisi yang nyaris bangkrut TV7, dan kini berhasil mengubahnya jadi Trans7 yang juga cukup sukses.
Langkah ekspansi selanjutnya adalah mendirikan perusahaan patungan dengan mantan wapres Jusuf Kalla membentuk taman wisata terbesar “TRANS STUDIO” di Makassar, untuk menyaingi keberadaan Universal Studio yang ada di Singapura. Taman hiburan dalam ruangan terbesar di Indonesia inipun sekarang telah merambah kota Bandung, dan sebentar lagi kota-kota besar di Indonesia lainnya.
Chairul merupakan salah satu dari tujuh orang kaya dunia asal Indonesia. Dia juga satu-satunya pengusaha pribumi yang masuk jajaran orang tajir sedunia. Enam wakil Indonesia lainnya adalah Michael Hartono, Budi Hartono, Martua Sitorus, Peter Sondakh, Sukanto Tanoto dan Low Tuck Kwong.
Berkat kesuksesannya itu Majalah Warta Ekonomi menganugerahi Pria Berdarah Minang/Padang sebagai salah seorang tokoh bisnis paling berpengaruh di tahun 2005 dan Dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di dunia tahun 2010 versi majalah Forbes dengan total kekayaan $1 Miliar.
Sumber : Buku Kisah Hidup Chairul Tanjung Si Anak Singkong
By             : BUHORI
Kelas       : 13.2F.25 A
Jurusan : Tehnik Komputer
ENTERPRENEURSHIP


Sumber : http://horidesign.wordpress.com/2013/03/24/kisah-riwayat-hidup-chairul-tanjung-si-anak-singkong/

Selasa, 01 April 2014

Ilmu Budaya Dasar
Manusia Dan Cinta Kasih













Nama Anggota :
Sendy Aris G.
M.Luckman A.
Anjasmara Bagus K.
Andre S.


Sistem Informasi
Universitas Gunadarma


Sabtu, 26 Oktober 2013

Seks Bebas

                  Pandangan seks bebas semakin lama menjadi hal yang terdengar biasa karena semakin banyaknya berita yang beredar tentang seks bebas ini. terutama kasus seks bebas yang banyak juga terjadi di negara kita Indonesia. Ini merupakan masalah bagi negeri ini karena banyaknya seks bebas membuat moral para remaja menjadi semakin tidak baik. Apalagi sudah marak terjadi anak sekolah melakukan seks bebas bagaimana hal ini tidak terdengar biasa? sudah banyak berita-berita atau masalah yang beredar tentang seks bebas ini dikalangan para pemuda.semakin hari malah semakin banyak kasus seks bebas memang banyak hal yang menyebabkannya. Kurangnya didikan iman dan takwa, pergaulan bebas yang bergaul dengan memakai narkotika, pengaruh budaya barat yang negativ dan  teknologi semakin lama semakin canggih maka semakin mudah pula untuk mendapatkan informasinya. Di indonesia ini teknologi memang banyak menguntungkan dalam hal positif tetapi tidak bisa dipungkiri dalam hal negative pun  banyak hal-hal yang menyebabkan terjadi. Apalagi remaja-remaja sekarang ini semakin berani untuk meng-expose diri bahkan sampai-sampai video yang sedang melakukan hal yang tidak senonoh ini pun mereka rekam dan dimasukan dalam situs video hingga akhirnya banyak beredar. Sungguh sangat memalukan dan tidak lazim terutama anak-anak sekolah yang melakukannya sudah pasti hal yang sangat tidak terpuji. Moral bangsa ini malah akan semakin terpuruk jika hal seperti ini tidak cepat diatasi. orangtua mana yang tidak akan menggelengkan kepala mendengarnya bahkan menangis jika mengetahui anaknya melakukan hal yang tidak terpuji ini. Maka dari itu orangtua semakin antisipasi agar tidak menimpa anaknya sendiri.


Banyak hal yang akan disebabkan jika melakukan seks bebas apalagi para remaja dan terutama perempuan yang akan lebih banyak dirugikan diantaranya bisa mencorengkan nama baik keluarga karena disebut-sebut orangtua tidak mendidik anaknya dengan baik, membuat stress perempuan jika lelaki yang membuatnya seperti itu tidak bertanggung jawab, tidak adanya kepercayaan diri untuk keluar rumah karena tetangga sekitar membicarakannya hingga akhirnya pun stress, menikah muda dan tidak ada perencanaan hingga membuat masa depan suram, seks bebas pun dapat memicu menjadikannya seorang pelacur karena terlanjur melakukan dengan pacarnya lalu putus hubungan akhirnya malah membuat putus asa dan menjadikannya profesi untuk diteruskan saja dan membuat semakin banyaknya wanita yang mengugurkan janinnya atau membuang bayi begitu saja.
Sangat mencengangkan sekali bukan jika kita melihat apa saja penyebab seks bebas ini seharusnya mungkin cara mengatasinya dengan banyaknya majlis-majlis atau pesantren yang mengajak para remaja untuk ikut berpartisipasi atau mendapat lebih banyak lagi pendidikan rohani dan orangtua pun harus mau mendorong anak-anaknya agar mau ikut berpartisipasi dan melakukan kesibukan-kesibukan yang positif. ABG atau remaja memang labil mudah terpengaruh kemana saja alur mengarah bisa itu positif maupun negatif. maka untuk menghindari seks bebas ini harus banyak kegiatan-kegiatan menarik yang mengarah positif agar tidak mempedulikan hal-hal yang membawa dampak buruk. Seperti hal-hal diatas yang sudah saya beritahukan maka hindarilah hal-hal yang kita tahu akan berdampak buruk atau seperti seks bebas ini saya pun sebagai remaja sangat antisipasi agar tidak mengalami hal ini apalagi dalam bergaul karena sudah pasti masa depan dan kehormatan akan dipandang tidak baik oleh orang-orang sekitar dan karena mendengar pengalaman yang saya dengar dari teman-teman yang mengalami hal ini kejadian ini akan membuat penyesalan yang sangat dalam apalagi kedepannya perencanaan keluarga pun tidak baik.


Komentar saya :

 Untuk menghindari seks bebas ini harus banyak kegiatan-kegiatan menarik yang mengarah positif agar tidak mempedulikan hal-hal yang membawa dampak buruk. cara mengatasinya dengan banyaknya majlis-majlis atau pesantren yang mengajak para remaja untuk ikut berpartisipasi atau mendapat lebih banyak lagi pendidikan rohani dan orangtua pun harus mau mendorong anak-anaknya agar mau ikut berpartisipasi dan melakukan kesibukan-kesibukan yang positif.

Tawuran pelajar membuat kericuhan para wartawan

  Tawuran?? mungkin hal seperti ini sudah sering terjadi sehingga bisa dibilang sudah biasa terjadi dikalangan pelajar. Berawal dengan tawuran antar siswa bahkan antar sekolah. Ini merupakan contoh yang sangat tidak terpuji apalagi kalangan pelajar yang terbilang mempunyai pendidikan.Apalagi hal ini sering terjadi terutama di negara kita Indonesia.  kejadian seperti ini sangat merugikan terutama bagi mereka para pelajar yang membuat kericuhan dan yang lebih berbahaya mereka yang tidak terlibat pun menjadi korban dari setiap kericuhan ini. dimana kejadian pada saat mereka tawuran entah itu di jalanan atau di tempat-tempat ramai membuat orang yang tidak terlibat pun atau masyarakat menjadi korban. tidak hanya luka-luka saja bahkan kematian pun dapat terjadi karena tawuran.sebab diantara mereka ada yang membawa senjata tajam. contohnya seperti kejadian yang beredar saat ini para pelajar SMAN 6  yang membuat kericuhan dengan para wartawan hingga akhirnya menimbulkan korban. kali ini bukan masalah antar pelajar ataupun sekolah. hal ini menyangkut media dan seorang jurnalis yang menjadi korban sehingga penyelesaian masalahnya menjadi lebih rumit dari pihak para pelajar dan wartawan saling menyalahkan. kasus seperti ini membuat sekolah tersebut tercemar karena para pelajarnya seperti tidak terdidik dengan baik padahal sekolah ini mempunyai prestasi yang cukup baik dibanding sekolah lain. seperti kronologi yang mereka lakukan ini sumber. kasus ini jelas-jelas sangat merugikan bukan hanya wartawannya yang menjadi korban dan juga pihak sekolah yang diminta ganti rugi bahkan pelajar itu sendiri pun mendapat sanksi karena sikap yang mereka lakukan kepada para wartawan hingga terkena pasal seharusnya. hal seperti ini membuat suasana sekolah ini pun menjadi berbeda. karena adanya kasus ini pihak sekolah pun sempat meliburkan siswa-siswinya. mungkin untuk membuat suasana sekolah menjadi lebih kondusif pada saat mereka kembali melakukan aktivitas sekolah.
Ini merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang mengkhawatirkan apalagi dikalangan pelajar yang terdidik. hal ini seharusnya merupakan masalah yang mengkhawatirkan bagi lembaga pendidikan dan keamanan. seharusnya pengamanan seperti ini lebih diperketat lagi mungkin oleh satuan petugas agar tidak terjadi kericuhan seperti ini lagi namun tetap saja kericuhan atau tauran seperti ini terus terjadi dikalangan para pelajar hingga kasus seperti di SMAN6 ini terjadi. sudah seharusnya penanggulangan dalam hal seperti ini cepat diselesaikan agar mutu pendidikan di indonesia ini lebih baik dengan tidak adanya para pelajar yang membuat kericuhan karena seharusnya kegiatan yang mereka lakukan yaitu belajar dengan baik tidak perlu membuat masalah yang bahkan menimbulkan korban yang itu semua sangat merugikan.

Komentar saya :  Sudah seharusnya penanggulangan dalam hal seperti ini cepat diselesaikan agar mutu pendidikan di indonesia ini lebih baik lagi

Kenakalan Remaja dalam Lingkungan Masyarakat

Masalah sosial dalam perilaku menyimpang dalam lingkungan masyarakat diantaranya adalah kenakalan remaja. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai peraturan sosial ataupun nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan dan merusak sistem sosial yang berlaku di dalam lingkungan masyarakat. Perilaku menyimpang dapat dibedakan menjadi dua macam diantaranya ada perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja. Perilaku menyimpang yang tidak disengaja karena pelaku kurang memahami peraturan yang berlaku. Sedangkan untuk perilaku menyimpang yang disengaja, bukan karena pelaku tidak mengetahui aturan,tetapi memang sengaja dilakukannya. Hal tersebut disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami dorongan untuk melakukan pelanggaran pada situasi tertentu, tetapi pada kebanyakan orang tidak menjadi kenyataan yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap normal biasanya dapat menahan diri dari dorongan-dorongan untuk menyimpang.

Proses sosialisasi terjadi dalam kehidupan sehari-hari melalui suatu interaksi sosial dengan menggunakan media atau lingkungan sosial tertentu. Oleh sebab itu, kondisi kehidupan lingkungan akan sangat mewarnai, mempengaruhi input dan pengetahuan yang diserap oleh masyarakat. Salah satu variasi dari teori yang menjelaskan kriminalitas di daerah perkotaan, bahwa beberapa tempat di kota mempunyai sifat yang kondusif bagi tindakan kriminal oleh karena lokasi tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Tingkat kriminalitas yang tinggi dalam masyarakat kota pada umumnya berada pada bagian wilayah kota yang miskin atau pinggiran, dampak kondisi perumahan di bawah standar, overcrowding, derajat kesehatan rendah dari kondisi serta komposisi penduduk yang tidak stabil. Contoh tindakan kriminal yang sering terjadi di daerah perkotaan antara lain: perampokan, penculikan, penodongan, dll

Dalam batas-batas tertentu kenakalan adalah normal karena tidak mungkin menghapusnya secara tuntas, dengan demikian perilaku dikatakan normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat, perilaku tersebut terjadi dalam batas-batas tertentu dan melihat pada sesuatu perbuatan yang tidak disengaja. Jadi kebalikan dari perilaku yang dianggap normal yaitu perilaku nakal/jahat yaitu perilaku yang disengaja meninggalkan keresahan pada masyarakat. Keberfungsian sosial mengacu pada cara-cara yang dipakai oleh individu akan kolektivitas seperti keluarga dalam bertingkah laku agar dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupannya serta dapat memenuhi kebutuhannya. keberfungsian sosial adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas dan peranannya selama berinteraksi dalam situasi social tertentu berupa adanya rintangan dan hambatan dalam mewujudkan nilai dirinnya mencapai kebutuhan hidupnya. Keberfungsian sosial kelurga mengandung pengertian pertukaran dan kesinambungan, serta adaptasi resprokal antara keluarga dengan anggotannya, dengan lingkungannya, dan dengan tetangganya dll. Kemampuan berfungsi social secara positif dan adaptif bagi sebuah keluarga salah satunnya jika berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan, peranan dan fungsinya terutama dalam sosialisasi terhadap anggota keluarganya.
Karena remaja yang memiliki waktu luang yang banyak seperti mereka yang tidak bekerja (menganggur) dan masih pelajar kemungkinannya lebih besar untuk melakukan kenakalan atau perilaku menyimpang. Selain itu, keluarga yang tingkat keberfungsian sosialnya rendah maka kemungkinan besar anaknya akan melakukan kenakalan pada tingkat yang lebih berat. Sebaliknya, bagi keluarga yang tingkat keberfungsian sosialnya tinggi, maka kemungkinan anak-anaknya melakukan kenakalan sangat kecil. Untuk memperkecil tingkat kenakalan remaja tersebut dua hal yang perlu diperhatikan yaitu meningkatkan keberfungsian sosial keluarga melalui program-program kesejahteraan sosial yang berorientasi pada keluarga dan pembangunan sosial yang programnya sangat berguna bagi pengembangan masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, dapat memberikan program-program untuk mengisi waktu luang mereka dengan meningkatkan program lainnya.
Komentar  :
Menurut saya  tentang kenakalan remaja dalam lingkungan masyarakat adalah
Untuk memperkecil tingkat kenakalan remaja dua hal yang perlu diperhatikan yaitu meningkatkan keberfungsian sosial keluarga melalui program-program kesejahteraan sosial yang berorientasi pada keluarga dan pembangunan sosial yang programnya sangat berguna bagi pengembangan masyarakat secara keseluruhan.